Breaking News

Rumah Warga Kebon Sudak Labuapi Retak Akibat Alat Berat Proyek Perumahan, Developer Diminta Hentikan Aktivitas


Lombok Barat - Warga Dusun Kebon Sudak Desa Terong Tawah Kecamatan Labuapi Lombok Barat protes terhadap aktivitas pembangunan perumahan yang lokasi pembangunan berbatasan langsung dengan rumah mereka.


Pasalnya, Lahan pembangunan perumahan yang masuk Desa Telagawaru tepatnya di jalan  Bay Pasa Bil 2 itu, berbatasan langsung dengan rumah warga, namun warga mengaku dari pihak pengembang belum pernah melakukan sosialisasi dengan warga yang tinggal di Dusun Kebun Sudak.

Perwakilan Warga Sukri menuturkan, semenjak adanya aktivitas pengurukan lahan pembangunan perumahan, pihaknya merasa khawatir karena getaran alat berat yang  beraktifitas, karena rumahnya berbatasan langsung dengan lokasi perumahan, bahkan di belakang rumahnya dalam siteplan perumahan, berdekatan dengan tembok rumahnya.

" Tidak ada jaraknya dengan rumah saya, karena aktivitas alat berat ini rumah warga ada yang retak, " tuturnya saat ditemui kemarin, kamis (9/3).

Sudah dua pekan aktivitas penimbunan dilakukan oleh pihak pengembangan, dari aktivitas tersebut, rumah dengan jarak 20 meter dari lokasi aktivas jadi terdampak, karena aktivitas alat berat. Makanya beberapa warga beberapa hari yang lalu meminta kepada pelaksanaan proyek untuk tidak melakukan aktivitas dulu dilokasi  dekat dengan rumah warga yang berada di posisi sebelah utara.

" Kemarin kita minta jangan yang di sebelah utara yang dekat rumah warga, makanya mereka nimbun ke selatan, " paparnya.

Ia menuturkan, selama ini oleh pihak pengembangan maupun dari Desa Telagawaru belum pernah ada komunikasi maupun dilakukan sosialisasi dengan masyarakat Kebun sudak yang terdampak langsung dari adanya pembangunan perumahan ini.

" Belum pernah ada sosialisasi dari pengembangan kepada masyarakat, " jelasnya.

Pihaknya khawatir ketika aktivitas pembangunan sudah di wilayah utara yang dekat rumah warga, tentunya masyarakat akan terkena dampak, mulai dari dampak dari debu penimbunan, getaran aktivitas alat berat, dan gangguan yang lainnya.

" Ini lihat tidak ada jaraknya dengan rumah saya, apalagi ini akan menjadi jalan, pasti nantinya akan berdampak terhadap rumah saya dan warga lainnya, " tegasnya.

Untuk itu sebelum, aaktivitas pembangunan perumahan dilanjutkan, Sukri meminta kepada pengembangan dan pihak Desa Telagawaru agar dilakukan komunikasi, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada situ Dusun Kebun Sudak. Meskipun lahan ini wilayah Desa Telagawaru, tetapi yang mendapatkan dampak dari aktivitas pembangunan ini masyarakat Dusun Kebun Sudak.

" Kami minta ada komunikasi, sebelum pembangunan dilanjutkan, pengembangan ini berikan sosialisasi kepada masyarakat, " tegasnya.

Permintaan yang lainnya, pihaknya meminta agar pihak pengembangan merubah satplan pengembangan perumahan, ia meminta agar tidak ada jalan didekat rumah warga, agar tidak menggangu masyarakat, kalau bisa satplan jalan dirumah.

" Kami minta jangan ada jalan di pinggir rumah kami, kalau bisa dirubah, " pintanya.

Sementara itu Kepala Dusun Kebun Sudak Jumahir mengatakan, pihaknya sudah menerima pengaduan dari masyarakatnya yang protes dengan aktivitas pembangunan perumahan yang belum pernah ada sosialisasi dan komunikasi dengan dirinya dan masyarakat yang langsung berbatasan dengan pembangunan perumahan.

Dari awal sudah disampaikan kepada pihak pengembangan agar duduk bersama membicarakan dengan masyarakat sebelum dilakukan aktivitas penimbunan.

" Sudah disampaikan dari sejak awal kepada pengembangan agar duduk bareng, namun tidak ada respon dari pihak pengembangan, " tuturnya.

Sehingga masyarakat membuat pengaduan pengaduan protes secara resmi dengan bersurat dan menandatangani langsung, sebagai Kadus, ia berharap kepada pengembangan dan Kepala Desa Telagawaru sebagai pihak yang memiliki wilayah, meminta agar Kepala Desa dan Pengembangan mengajak masyarakat untuk duduk bareng, namun ternyata tidak ada respon hingga saat ini.

Begitu juga saat protes disampaikan ke devloper , tidak pernah ada respon sampai berkali-kali masyarakat melakukan protes.

" Kita mau duduk bareng  bagaimana caranya, karena wilayah yang terdampak ini adalah masyarakat Kebun Sudak, jangan Desa Telagawaru dapat enaknya saja tanpa ada konfirmasi ke kita, " tegasnya.

Kemudian dari sisi tenaga kerja, masyarakat yang ada di Dusun Kebun Sudak ini harusnya juga bisa diberikan kesempatan untuk masuk sebagai pekerjaan. Meskipun ini wilayah Telagawaru.

" Kepada devloper ini ayo kita duduk bareng, agar tidak ada yang dirugikan, atau yang merugikan, " tegasnya.

Terpisah Kepala Desa Telagawaru H. Hotaman berjanji akan memfasilitasi masyarakat Kebun Sudak dah pihak pengembangan untuk duduk bersama menyampaikan permasalahan yang akan disampaikan oleh masyarakat.

" Besok akan kita  fasilitasi untuk pemanggilan, " ujarnya. 

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close