Breaking News

Ketua FKUB NTB Menghimbau agar Hormati Putusan Majlis Hakim Soal Kasus Ust Mizan Qudsiah


Mataram - Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Nusa Tenggara Barat akhirnya angkat bicara terkait demo yang di lakukan oleh Gerakan Masyarakat Pembela Aswaja ( GEMPA ) Di Depan Pengadilan Negeri ( PN ) Mataram Beberapa Waktu lalu yang menuntut agar Ustadz Mizan Qudsiah di hukum seberat - beratnya.

Menurut Ketua FKUB NTB, Tgh Subki Sasaki atau yang akrab di Sapa Buya Subki Sasaki, ustadz Mizan Qudsiah sangat kooperatif mengikuti seluruh proses Hukum, Dari Proses Pemeriksaan Sampai proses persidangan, Dan Hal tersebut kata buya Subki Sasaki menunjukkan Beliau ( Ustadz Mizan Qudsyah ) Sudah berjiwa Besar menerima Konsekwensi yang di Dakwakan Hakim kepadanya.

Selain itu, Menurut Buya Subki Sasaki, Jiwa Besar Beliau Juga ditunjukkan ketika Tidak melakukan perlawanan balik, Misalnya tidak melaporkan Siapa penyebar Video pertama.

" Hal ini menunjukkan bahwa beliau harus di berikan suatu pujian, Tidak mau membalas sesuatu yang tidak baik dalam pandangan beliau dengan sesuatu yang tidak baik, yang juga merupakan konsep yang diajarkan oleh agama islam yaitu saling menutupi kesalahan dan saling menutupi aib." Ungkapnya

Buya Subki Sasaki juga mengatakan ustadz Mizan Qudsiah " Legowo"  menerima putusan hakim yang artinya ia sadar hal ini merupakan perjalanan hidupnya, Karena menurut konsep islam, Kata Buya Subki, Kita semestinya harus bisa saling memaafkan.

" Dalam Konsep islam kita diajarkan untuk islah, Untuk saling memafkan, Jika kita melihat saudara kita melakukan kesalahan kita di sunahkan untuk saling memaafkan, dan perbuatan itu akan mendapatkan pahala yang sangat besar." Pungkasnya

Dalam budaya sasak juga, Kata Buya Subki Sasaki, kita diajarkan kesantunan dalam kearifan lokal, Budaya saling " Peririq " karena Beliau Sudah menerima Kesalahan yang beliau lakukan dan kita secara budaya harus bisa saling "Peririq".

" Setiap kita punya kesalahan, Hanya Saja Allah SWT menutup kesalahan kesalahan kita, Sehinga kita sebagai Muslim sasak sama menunjukkan saling kebesaran hati dan jiwa kita dalam merangkul setiap saudara kita, dan jika ada khilaf, salah maupun kekeliruan yang pernah di lakukan, insyaallah hal tersebut merupakan pelajaran untuk kita semua, Agar kita sebagai pendakwah Harus menghargai, mengormati perbedaan dan menggunakan bahasa dan narasi yang sifatnya merangkul." Ungkapnya

Atas Hal tersebut, Buya Subki Sasaki menyayangkan adanya protes atau aksi Demonstrasi yang di lakukan oleh "GEMPA" Lombok yang menuntut ustadz Mizan Qudsiah Seberat beratnya, Karena Setiap Manusia pasti memiliki kesalahan dan kekurangan.

Buya Subki Juga menghimbau agar kita saling muhasabah di akhir tahun ini, Saling mengintrospeksi diri apa yang harus di perbaiki dari tatacara beragama, Berbangsa, Sosial kehidupan dan bermasyarakat. Dan kita sama sama menghormati keputusan pengadilan agar stabilitas di NTB Tetap Terjaga.

Selain itu, NTB saat ini telah sukses diantar oleh Bapak gubernur Zulkiplimansyah menjadi serambi event - event internasional maka kita sebagai tuan rumah harus menjaga marwah NTB yang dikenal ramah dan toleran di mata dunia.

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close