MATARAM-Lombok Football Club (Lombok FC), klub sepakbola profesional yang didirikan Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/Pulau Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) benar-benar luar biasa. Paling baru, Lombok FC memberikan beasiswa S-1 untuk empat skuadnya di Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma). Seluruh biaya kuliah empat pemain tersebut ditanggung manajemen Lombok FC hingga mereka lulus menjadi sarjana.
“Manajemen Lombok FC ingin agar para pemain Lombok FC, kelak selain memiliki skil sebagai pemain bola, juga memiliki kemampuan akademik yang baik guna menujang kariernya di masa depan,” kata Chief Executive Officer Lombok FC Rannya Agustyra Kristiono, melalui sambungan telphone dari London, UK, Selasa (08/11/2022).
Empat pemain Lombok FC yang mendapat beasiswa tersebut adalah Muhammad Ali, Ahmad Dani, Haris Wenno, dan Syeich Omar Albaar. Ali adalah pemain Lombok FC yang berasal dari Lombok Timur.
Sementara Dani, merupakan talenta Lombok FC dari Bima. Sedangkan Hais berasal dari Ambon, Maluku, dan Omar berasal dari Ternate, Maluku Utara.
Keempatnya saat ini sudah memulai perkuliahan di Undikma. Mereka mengambil Program Studi S-1 Pendidikan Olahraga dan Kesehatan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat.
Rannya menegaskan, manajemen Lombok FC akan menanggung seluruh biaya pendidikan untuk empat pemain tersebut selama mereka menempuh perkuliahan di Undikma. Selain itu, manajemen Lombok FC juga siap memberikan dispensasi manakala pada saat yang sama ada jadwal perkuliahan yang berbaterngan dengan jadwal latihan.
“Kami ingin empat talenta terbaik kami memiliki prestasi gemilang di lapangan dan juga prestasi terbaik dalam bidang akademik,” ucap Rannya.
Dara yang kini tengah merampungkan pendidikannya di Brunell University London, UK, ini menegaskan, manajemen Lombok FC menyadari sepenuhnya bahwa usia emas atlet sepakbola, sebagaimana atlet di cabang olahraga lainnya, tidaklah panjang. Karena itu, dengan memberikan beasiswa untuk menempuh kuliah di perguruan tinggi, karier para pemain Lombok FC diharapkan tetap gemilang manakala mereka kelak sudah gantung sepatu.
“Menjadi komitmen kami di manajemen Lombok FC untuk menyelaraskan pendidikan akademik dengan prestasi pemain di industri sepakbola,” imbuh Rannya.
Sementara itu, Chairman Lombok FC yang juga pendiri klub, H. Bambang Kristiono, SE (HBK), menegaskan, dirinya ingin para pemain Lombok FC memiliki pandangan bahwa pendidikan formal sama pentingnya dengan prestasi di lapangan. Karena itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini tak ingin ada pemain Lombok FC mengenyampingkan pendidikan di perguruan tinggi setelah menamatkan pendidikan menengah mereka.
“Pendidikan formal itu sangat penting dimiliki setiap orang dalam kehidupannya. Termasuk para pemain Lombok FC,” imbuh HBK.
Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, pendidikan formal merupakan tempat untuk mempersiapkan seseorang agar siap terjun dalam masyarakat. Pendidikan formal pula yang akan memberi kesempatan untuk memperoleh suatu pekerjaan yang layak.
“Menamatkan sekolah di perguruan tinggi, dan meraih gelar sarjana akan menjadikan para pemain Lombok FC memiliki nilai tambah yang besar dalan perjalanan karir mereka,” kata HBK.
Tokoh kharismatik Bumi Gora ini ingin para pemin Lombok FC, bisa sukses layaknya nama-nama besar dalam industri sepakbola nasional bahkan dunia. Seperti goal getter Barcelona FC, Robert Lewandowski yang merampungkan gelar sarjana di Universitas Polandia. Atau Juan Mata, legenda Manchester United dan Timnas Spanyol yang mempunyai dua gelar sarjana yakni Ilmu Olahraga dan Keuangan. Dan bila perlu seperti Giorgio Chiellini, pemain Timnas Italia dan Juventus yang belum lama menyelesaikan jenjang pendidikan Masternya di tengah-tengah prestasi gemilangnya bersama klub Juventus dan Timnas Italia.
*Disambut Sujud Syukur*
Para pemain Lombok FC yang mendapat beasiswa tak bisa menyembunyikan rasa syukur mereka atas perhatian besar yang diberikan oleh pendiri dan manajemen klub.
“Kami benar-benar seperti mendapat durian runtuh. Ini benar-benar di luar ekspektasi kami. Terima kasih kami yang tinggi untuk Pak HBK dan manajemen Lombok FC untuk seluruh perhatian yang diberikan kepada kami para pemain,” kata Muhammad Ali.
Penjaga gawang Lombok FC ini berasal dari Kembang Kerang, Kec. Aikmel, Kab. Lombok Timur. Ali yang matang ditempa di Liga Antar Kampung (Tarkam) sebelum bergabung dengan Lombok FC, menamatkan pendidikan sekolah menengahnya di SMA 1 Aikmel pada tahun 2020. Selepas itu, Ali sempat melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Namun, dirinya memilih cuti setelah memasuki semester tiga.
Ali memang bukan berasal dari keluarga berlebih. Dirinya sudah ditinggal sang ayah saat usianya masih tiga bulan. Sementara sang ibu, sudah tiga tahun ini bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi.
Karena itu, manakala mendapatkan beasiswa dari manajemen Lombok FC untuk melanjutkan pendidikannya di Undikma, Ali langsung sujud syukur. Dengan girang, kabar itu disampaikan Ali pada sang Ibunda di negeri rantau dan disambut penuh haru.
Pemuda 21 tahun ini pun berjanji akan menyeimbangkan prestasi di lapangan dengan prestasi di akademik selama menempuh pendidikan. Apalagi kata Ali, para pemain telah mendapat dispensasi dari manajemen klub jika harus kuliah di pagi hari saat ada jadwal latihan. Sementara di sisi lain, tak ada yang harus dirinya khawatirkan terkait seluruh biaya kuliah, mengingat sepenuhnya ditanggung oleh manajemen Lombok FC.
Sementara itu, kegembiraan yang sama juga disampaikan Syeich Omar Albaar. Seperti Ali, pemain sayap kiri Lombok FC ini menamatkan pendidikan menengahnya tahun 2020. Namun, saat itu, Omar tidak melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi.
Di daerah asalnya, Ternate, Provinsi Maluku Utara, Omar fokus memberi waktu penuh untuk karier sepakbolanya. Terlebih pada saat itu, Omar sudah dikontrak oleh Persiter, salah satu klub yang berlaga di Liga III Maluku Utara.
Namun begitu, sembari menempa karier, Omar tak pernah mengubur mimpinya untuk bisa melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Karena itu, pemain yang baru lima bulan memperkuat Lombok FC ini girang bukan main, manakala manajemen Lombok FC memberitahukan bahwa dirinya akan menjadi salah satu dari empat pemain yang mendapat beasiswa penuh untuk menempuh pendidikan di Undikma.
“Orang tua di Ternate juga sangat senang. Hati kami benar-benar membuncah,” kata putra kedua dari lima bersaudara ini.
Di keluarganya, Omar adalah satu-satunya yang menempuh karier sebagai atlet. Kedua orang tuanya bekerja sebagai PNS di Pemprov Maluku Utara dan sehari-hari berdinas di Sofifi, ibu kota Prov. Maluku Utara. Sementara sang kakak saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu lembaga pendidikan berbasis Islam di Sumatera Barat. Sedangkan adik-adiknya masih kecil.
“Menjadi pemain Lombok FC benar-benar menjadi berkah bagi saya dan keluarga. Saat ini giliran kami memberikan prestasi terbaik di lapangan dan prestasi di bangku pendidikan,” ujar pemain yang sudah membukukan dua gol untuk Lombok FC ini.
Saat ini, manakala banyak klub menghentikan kegiatannya dengan memulangkan banyak pemainnya karena belum jelasnya jadwal bergulirnya Liga akibat tragedi Kanjuruhan, Lombok FC tetap beraktifitas dengan menjalankan latihan-latihan maupun pertandingan-pertabdingan persahabatan sambil terus memperbaiki kekurangan-kekurangan.
"Ini adalah tekad, realita, dan komitmen kami dalam mendorong kebangkitan sepakbola NTB. Menyelesaikan gelaran Liga 3 NTB dengan sungguh-sungguh, sekaligus bersiap diri dalam menghadapi kompetisi di level yang lebih tinggi.
Lombok FC juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Pemprov NTB, yang dalam hal ini, Bapak Gubernur NTB, yang telah memberikan dukungannya, dengan diizinkannya Lombok FC berlatih dan bertanding di GOR TURIDE, Mataram", tutup HBK penuh optimisme.
0 Komentar