Breaking News

Jadi Korban Pohon Tumbang, Warga Desa Kediri Butuh Perhatian Pemda


Lombok barat - Insiden pohon tumbang yang terjadi di Jalan Yos sudarso, Dusun Gubug Bali, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat pada Kamis 30/6 lalu mengakibatkan dua orang warga Dusun Pelowok selatan, Desa Kediri mengalami luka memar hingga tidak bisa sadarkan diri.


Kedua korban yang diketahui bernama Ramzy dan Rusni kini harus menjalani perawatan intensif karena mengalami luka serius di bagian tubuh, wajah dan kaki. Keduanya nyaris tidak bisa berjalan karena tertimpa pohon tumbang.


Kepala Dusun Pelowok selatan Abdul Wahab mengatakan peristiwa ini membuat kedua warganya harus dirawat, namun karena korban tidak memiliki biaya perawatan terpaksa harus berobat secara tradisional di rumah mereka masing-masing.


"Sekarang tidak bisa berbuat apa-apa, dan harus dirawat di rumahnya," Ujarnya. 


Kedua korban ini kata Wahab merupakan keluarga yang tidak mampu, jangankan untuk biaya berobat, mereka berdua (korban) yang merupakan tulang punggung keluarga saat ini tidak mampu untuk menafkahi keluarganya akibat kondisinya yang tengah sakit.


Kondisi ini semakin mempersulit korban memberikan nafkah untuk anak dan isterinya, sementara ini mereka hanya mendapat belas kasih dari keluarga terdekat maupun tetangganya.


"Beliau berdua korban ini merupakan warga tidak mampu, sementara mereka tidak diberikan asuransi karena di jasa raharja dianggap ini bencana alam makanya kita minta bantuan ke pemerintah lombok barat ini," Terangnya.


Lebih lanjut Abdul Wahab cukup menyayangkan adanya insiden pohon tumbang tersebut, pasalnya, kurangnya perhatian pemerintah untuk menggencarkan peremajaan pohon disepanjang jalan protokol menjadi faktor utama penyebab terjadinya pohon tumbang. 


Ia meminta kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Perumahan dan Permukiman Lombok Barat untuk memberikan perhatian penuh terhadap pepohonan yang rapuh di sepanjang jalan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. 


Selain itu, pihaknya juga meminta permohonan kepada dinas terkait untuk memberikan bantuan biaya perawatan kedua korban. 


"Kami sudah ke dinas perkim lobar sampai kami bersurat untuk meminta bantuan, namun tidak diterima, alasannya tidak punya anggaran, padahal kami hanya meminta sedikit pertolongan," ucapnya.


Sementara itu Kepala Dinas Perumahan Dan permukiman mengatakan bantuan yang di mohonkan oleh korban bukan menjadi tanggung jawab Dinas perkim. Terlebih, pihaknya saat ini tidak memiliki anggaran untuk memenuhi kebutuhan korban. 


"Kami tidak punya anggaran sepeserpun, jangankan untuk bantuan ini sekarang ini saja kita masih beres beres, jadi mohon untuk bersabar," Kata Baharuddin Basy di Kantornya Senin (4/7). 


Baharuddin mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pendataan untuk beberapa pohon yang rawan tumbang, untuk sementara ia mengaku belum bisa berbuat apapun karena minimnya anggaran.


"Sampai saat ini kita masih data dimana pohon yang berpotensi tumbang, karena sebelumnya datanya tidak ada sama sekali," Tegasnya. (*)

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close