Hal ini membuat sejumlah warga panik dan khawatir terulangnya kembali bencana banjir pada awal desember tahun 2021 lalu.
Mendapat informasi terjadinya bencana banjir dan longsor di desa Senggigi, sekitar pukul 22:00 Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid bergerak cepat menuju lokasi bencana. Tidak mau menunggu pagi, Bupati bergegas ke lokasi bencana didampingi oleh dua pejabat Lombok Barat Selasa malam (11/01/22)
Bupati Fauzan bergegas ke lokasi bencana dan tidak mau menunggu pagi untuk memastikan kondisi warga di sekitar lokasi bencana. Hal ini agar dapat diambil keputusan cepat terkait dengan situasi dan kondisi yang ada di lokasi.
Selain itu Bupati Fauzan ingin menguatkan mental warga desa senggigi yang terkena musibah.
"Keselamatan warga adalah yang utama karenanya kami langsung turun ke lokasi untuk memastikan warga baik baik saja" ujarnya.
Bupati mengatakan bahwa dirinya bergerak cepat untuk mengantisipasi kejadian banjir dan longsor seperti yang terjadi di akhir tahun 2021 lalu. Dengan gerak cepat dan langsung turun ke lokasi setidaknya keputusan penting dan cepat dapat diambil sehingga meminimalisir terjadinya dampak bencana.
Ia mengatakan bahwa kondisi banjir dan longsor yang terjadi selasa malam tidak separah banjir akhir tahun 2021 karena luapan sungai bisa segera surut menjelang tengah malam. Ia berharap agar masyarakat dapat lebih waspada dan mengantisipasi terjadinya bencana. Hal ini karena berdasarkan perkiraan BMKG curah hujan yang tinggi akibat la nina akan terjadi hingga awal tahun ini. Karenya ia meminta semua waspada terhadap dampak curah hujan hang intensitasnya cukup tinggi.
Sementara itu Camat Batulayar, Afgan Kusumanegara mengatakan tingginya intensitas hujan pada selasa (11/01/22) menyebabkan sungai di desa senggigi nyaris meluap dan airnya deras. Hal ini menyebabkan warga panik dan khawatir terjadi bencana banjir seperti awal desember tahun lalu.
Ia meminta agar warga untuk tetap waspada karena curah hujan yang tinggi akan terjadi hingga bulan februari 2022. Ia meminta agar warga yang memiliki rumah di bawah bukit atau gunung untuk mengungsi sementara waktu. Hal ini untuk mengantisipasi bencana longsor akibat tingginya curah hujan.
"Kami minta semua warga untuk waspada dengan kondisi cuaca saat ini" ujar
0 Komentar