Lombok Barat -Peresmian lampu LED penerangan jalan di Kabupaten Lombok Barat yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Lombok Barat pada hari Jumat (18/3/22). Kegiatan peresmian dihadiri oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM selaku National Project Director (NDP) ADLIGHT L.N. Puspa Dewi, Kepala Dinas ESDM NTB Zainal Abidin, Sekertaris Daerah Lombok Barat H. Baehaqi, para Asisten Daerah Lombok Barat, Forkopimda Lombok Barat serta hadir secara virtual Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Head of Environment Unit United Nations Development Program (UNDP) Agus Prabowo.
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyampaikan ucapan terima kasih atas inisiasi serta fasilitasi dari Kementerian ESDM melalui program ADLIGHT untuk memasang lampu LED di Kabupaten Lombok Barat. “Kami berharap dengan adanya program ini dapat membantu kami untuk menerangi seluruh daerah di Kabupaten Lombok Barat dan juga ikut berkontribusi dalam pengefisienan penggunaan energi.” Harapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Lombok Barat sedang dalam proses KPBU dengan sebuah badan usaha dan telah angka titik lampu yang telah disepakati oleh pihak KPBU sekitar 13.000 titik. “Akan tetapi berdasarkan hasil diskusi kami Kementrian ESDM dan pihak UNDP jika kami menggunakan lampu LED 60 Watt di semua titik itu dapat menjadi sekitar 15.000 lampu dengan anggaran yang telah ditentukan.” Jelasnya.
Dalam laporannya L.N Puspa Dewi Direktur National Project Director (NDP) ADLIGHT menyampaikan bahwa sejak United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Conference of Parties 21 di tahun 2015 Indonesia diharuskan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan pada tahun 2030 upaya penurunan harus diterapkan sekitar 29% (upaya sendiri) dan 41% (dengan bantuan Internasional).
“Setelah COP 21 dilaksanakan, disusul dengan pengeluaran UU Nomor 16 2016 Tentang Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim yang dimana telah tercantum target sektor energi menurunan emisi sekitar 314 juta ton CO2 (upaya sendiri) atau 446 juta ton (bantuan internasional).” ujar L.N Puspa Dewi.
Ia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2021 jumlah penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor energi di Indonesia baru sebesar 72 juta ton CO2 yang diperoleh dari aksi-aksi mitigasi seperti pengembangan energi terbarukan dan efisiensi energi. “Salah satu penerapan dari aksi mitigasi ialah pemasangan lampu LED pada alat penerangan jalan dengan tujuan efisiensi energi dan dengan penggunaan efisiensi energi akan dapat berdampak langsung pada pengurangan biaya listrik.” Jelasnya.
L.N. Puspa Dewi menyatakan harapannya agar program Advancing Indonesia’s Lighting Market To High Efficient Technologies (ADLIGHT) dapat memberi manfaat kepada semua pihak yang menggunakannya.
Sementara itu Agus Prabowo Head of Environment Unit UNDP mengatakan pemasangan lampu LED di 550 titik di Kabupaten Lombok Barat diperkirakan akan menghemat hingga 50% biaya listrik rata-rata dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 500 juta ton CO2. “Kami mengharapkan pemasangan lampu LED ini dapat menjadi contoh bagi pemda-pemda daerah lain untuk ikut memasangnya karena manfaatnya dapat kita rasakan bersama.” Harapnya.
(Diskominfo TIK/Tim IKP).
0 Komentar