MATARAM-Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) , tanggal 1 Agustus 2021 kemarin memulai program pemugaran 50 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Pulau Seribu Masjid. Program ini merupakan wujud nyata kehadiran HBK di tengah-tengah masyarakat yang sedang menghadapi berbagai kesulitan akibat pandemi Covid-19.
"Saya berharap program pemugaran RTLH di P. Lombok ini akan memberi kontribusi terhadap pengurangan rumah tidak layak huni,” kata HBK, Selasa (03/08/2021).
Dia mengatakan, banyak masyarakat di P. Lombok yang saat ini masih tinggal di rumah-rumah yang kondisinya tidak layak huni. Terutama akibat bencana gempa besar beruntun yang melanda P. Lombok pada tahun 2018 lalu. Dalam banyak interaksi dengan masyarakat di seluruh P. Lombok, HBK mendapat aspirasi langsung dari masayrakat soal kondisi tempat tinggal mereka yang memprihatinkan tersebut.
“Inilah kenyataannya di lapangan. Masih banyak saudara-saudara dan keluarga besar kita yang menjadi korban gempa, namun masih belum tersentuh dengan bantuan,” kata pria yang dikenal sebagai Samurainya Prabowo Subianto ini.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini mengatakan, dirinya kemudian berinisiatif mencari program bantuan bedah runah di Komisi V DPR RI. Dia mengetahui kalau pemerintah sebetulnya memiliki program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang sebelumnya dikenal dengan program bedah rumah. Program ini ada di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam realisasinya, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Komisi V DPR RI untuk menyalurkan BSPS ini kepada masyarakat yang kurang mampu sehingga mereka mendapatkan rumah tinggal yang layak huni. Namun begitu, ketika HBK berjuang mendapatkan program ini rupanya program PSBS ini hampir terdistribusi dan terealisasi seluruhnya di TA 2020/2021.
Sebelumnya HBK telah mendatangi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang Kepala BNPB nya pada waktu itu, Letjen TNI Doni Monardo adalah teman sekelasnya saat menempuh pendidikan di Akmil Magelang. Namun, rupanya, bantuan RTLH di BNPB juga telah terdistribusi dan terealisasi seluruhnya di P. Lombok dan telah pula diserah-terimakan kepada masyarakat.
Resah dengan kondisi masyarakat P. Lombok yang masih tinggal di rumah-rumah yang tidak layak huni, HBK tidak menyerah.
Dia kemudian menggalang bantuan koleganya di Komisi V DPR RI agar ada bantuan bedah rumah yang bisa direalisasikan di tahun ini.
“Alhamdulillah, berkat do'a saudara-saudara dan keluarga besar kita di P. Lombok, akhirnya kami mendapatkan 50 paket program bedah rumah tersebut dari teman-teman di Komisi V DPR RI,” tuturnya.
Untuk TA 2020/2021 ini, HBK mengatakan, total ada 50 paket program bedah rumah yang akan disalurkan pihaknya di lima Kabupaten/Kota yang ada di P. Lombok. Diakui HBK, bahwa jumlah tersebut memang masih sangat jauh dari kebutuhan yang diperlukan oleh mssyarakat. Namun, dia memastikan, untuk TA 2021/2022, sudah disiapkan sedikitnya 300 paket bantuan bedah rumah untuk masyarakat P. Lombok.
Saat ini, Tim HBK Peduli, tengah menginventarisir, mendata dan memastikan rumah-rumah yang tidak layak huni di wilayahnya masing-masing agar program bedah rumah ini benar-benar efektif dan tepat sasaran.
“Kita akan berikan progran BSPS ini kepada saudara-saudara kita yang sangat-sangat membutuhkan,” imbuhnya.
Dia meyakini sepenuhnya, meskipun bantuan yang diberikan ini tidaklah seberapa, jauh dari kondisi ideal sebagaimana yang dibutuhkan masyarakat, tapi paling tidak program ini disebutnya telah mampu mendorong masyarakat berempati satu dengan yang lain. Program ini ditegaskan HBK, akan menumbuhkan sikap kegotong-royongan yang merupakan warisan luhur dari nenek moyang kita yang hidup di bumi Indonesia.
“Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, banyak tetangga atau kerabat yang dengan sukarela ikut melibatkan diri dalam membantu pembangunan rumah-rumah yang tidak layak huni bagi mereka yang menjadi sasaran dari program ini. Dan ini sangat mengharukan," kata politisi Partai Gerindra ini.
HBK pun mendorong Pemerintah Daerah juga masyarakat yang lain untuk mengambil peran serupa. Bersama-sama membantu mereka yang kurang beruntung, yang sampai saat ini belum mampu memiliki rumah yang layak huni.
*Rasa Syukur Warga Penerima Bantuan*
Sementara itu, Inaq Satirah, warga Karang Lebah, Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, tak henti-hentinya mengucap rasa syukur manakala mendapati dirinya bakal mendapat bantuan program bedah rumah ini.
Dia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada HBK. Perempuan 50 tahun ini mengatakan bahwa bantuan bedah rumah tersebut sangat berarti untuknya. Jika musim hujan tiba, rumah Inaq Satirah memang banyak kebocoran di mana-mana.
Boro-boro menyiapkan biaya untuk memperbaiki rumahnya yang bocor dimana-mana, perempuan yang bekerja sehari-harinya sebagai tukang pijit ini, hanya punya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari. Itu pun jika dirinya beruntung, sebab terkadang pendapatannya malah tak cukup hanya untuk memenuhi kebutuhannya, meski hanya sehari.
0 Komentar